Di antara bentuk samt yang baik adalah menjaga bentuk dan penampilan (lahiriah). Hal ini merupakan perkara yang pokok dan bagian yang terpenting. Karena ketika istilah ‘samt yang baik’ digunakan, maka yang dimaksud adalah baiknya penampilan luar seseorang. Sehingga seseorang harus memperhatikan penampilannya, karena hal itu merupakan salah satu sebab condongnya hati dan kecintaan menusia kepada dirinya. Sungguh telah dikatakan: “Perhiasan lahir menunjukkan kecenderungan batin.”

Di antara dalil yang menunjukkan bahwa penampilan yang baik merupakan salah satu sebab kecenderungan hati adalah hadits yang diriwayatkan dari ‘Umar ibn Al Khaththab, dia berkata:

“Ketika kami di sisi Rasulullah pada suatu hari, tiba-tiba muncul seseorang yang sangat putih bajunya, sangat hitam rambutnya, namun tidak nampak bekas safar pada dirinya dan tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Hingga dia duduk di hadapan Nabi..”

Hikmah kedantangan Jibril pada hadits di atas dalam bentuk yang baik dangan berpakaian sangat putih dan rambut yang sangat hitam adalah untuk memperbesar kecenderungan dan pemuliaan para shahabat terhadap dirinya, serta agar mereka lebih memperhatikan ucapannya.

Karena itu, kita harus memperhatikan penampilan kita dan memakai pakaian yang bersih. Dan yang paling baik adalah pakaian yang berwarna putih. Diriwayatkan dari Samurah, dari Nabi, beliau bersabda:

“Pakailah pakaian yang putih, karena sesungguhnya itu merupakan salah satu pakaian kalian yang terbaik.”

Dalam riwayat lain:

“Hendaknya kalian memakai pakaian yang putih. Hendaknya orang yang hidup di antara kalian memakainya, dan kafanilah orang yang meninggal di antara kalian dengannya, karena sesungguhnya itu merupakan salah satu pakaian kalian yang terbaik.”

Dijelaskan dalam ‘Aunul Ma’bud: “Sabda beliau (karena sesungguhnya itu merupakan pakaian kalian yang terbaik), karena pakaian putih umumnya menunjukkan sikap tawadhu’ (rendah hati), tidak sombong, tidak ujub, dan seluruh akhlak yang baik. Dan beliau terangkan pula sisi-sisi lain yang menyebabkan pakaian putih menjadi pakaian yang terbaik.”

Dalam Hasyiyah An Nasa’i disebutkan: “Karena pakaian putih adalah yang paling bersih dan paling bagus. Kotoran yang paling kecil pun akan nampak sehingga akan segera dihilangkan, berbeda dengan warna-warna yang lain. Wallahu a’lam.”

Dalam tuhfatul Ahwadzi diterangkan: “sabda Nabi (pakailah yang putih) yakni pakaian putih sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat. Sabda beliau (karena itu lebih suci) maksudnya tidak ada noda dan kotoran padanya. Ath Thibi berkata: “Karena pakaian putih lebih berpengaruh daripada pakaian yang berwarna lain, sehingga lebih sering dicuci, karena itu menjadi lebih suci, yakni lebih baik, menurut syariat maupun tabiat manusia…”

Al Bukhari membuat sebuah bab dalam kitab Al Libas (dalam shahih-nya) dengan judul bab Ats Tsiyab  Al Bidh (Bab pakaian yang putih). Kemudian beliau menyebutkan hadits yang diriwayatkan dari Sa’d, dia berkata:

“Aku melihat dua orang yang berpakaian putih di sebelah kiri dan kanan Rasulullah pada perang Uhud. Aku tidak pernah melihat mereka sebelum itu maupun sesudahnya.” Yakni Jibril dan Mika’il.

Hadits ini menjelaskan keutamaan pakaian yang putih, dan bahwasanya itu adalah pakaian para malaikat. Penjelasan tentang keutamaan pakaian putih ini juga terdapat dalam hadits Jibril yang telah lalu (yakni hadits ‘Umar tentang kedatangan Jibril di hadapan Nabi).

Pakaian ini juga pakaian para nabi. Bagaimana tidak demikian, padahal pakaian putih merupakan pakaian para malaikat dan pakaian terbaik. Diriwayatkan dari Abu Dzar, dia berkata:

“Aku mendatangi Nabi dalam keadaan beliau memakai pakaian putih.”

 

Leave a comment